Tugas kuliah menumpuk bikin kepala saya pening walau tidak sampai vertigo. Opsi yang harus dijalankan tentu saja  membantainya malam ini sampai semuanya beres. Lembur ditemani segelas kopi panas dari galon yang hampir kosong adalah strategi agar tidak jatuh tertidur saat tugas belum selesai. Laptop dan internet jadi pelengkap untuk menjaga mood  agar tidak angin-anginan. Mengingat saya orangnya mudah bosan.
Belum seberapa lama, perhatian saya sudah teralihkan. Tergoda mau melirik jejaring sosial untuk mengecek seberapa pusing teman-teman saya dalam mengerjakan tugas yang biasanya langsung dicurahkan melalui berbagai tweet dan status facebook. Saya buka browser kemudian mengetik situs yang saya ingin kunjungi. Seketika layar laptop menampilkan beranda facebook. Di ujung kanan bagian bawah, tertera akun teman-teman saya yang sedang online juga. Salah satunya berhasil menarik perhatian. Dia adalah teman lama di dunia maya yang berasal dari Filipina. Sebut saja J sesuai inisial namanya. Tanpa pikir panjang, saya akhirnya mengirim pesan basa-basi menanyakan kabar, kami sudah jarang komunikasi padahal sebelumnya rajin diskusi.
Siapa yang tidak tahu fangirl? Apakah kita termasuk seorang fangirl? Apakah fangirling itu salah? Bukankah wajar jika seseorang mengidolakan sebuah sosok di dalam hidupnya?
Menurut urban dictionary, fangirl adalah perempuan yang mengidolakan seseorang atau sesuatu benda di mana hal tersebut dapat menjadi obsesi. Seseorang yang diidolakan fangirl biasanya berupa bintang idola macam selebriti, penyanyi, anggota boyband atau girlband, sutradara film tokoh-tokoh lainnya. Sedangkan benda yang diidolakan oleh seorang fangirl biasanya berupa film, anime, acara TV, video games, dan lain-lain.
Fangirl itu ternyata ada tipe-tipe nya, yaitu:



(Model: Permata Andhika Rahardja)

Body Movement atau juga bisa dikatakan olah gerak, merupakan salah satu terapi dalam dunia psikologi dimana tubuh diajak untuk mengekspresikan emosi yang di miliki oleh diri dan menuangkannya melalui sebuah gerak. Dengan Body Movement ini pula postur tubuh yang menjadi masalah kebanyakan orang dapat di perbaiki, contoh sederhananya, kita dapat menilai seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah dan tinggi dari cara berjalannya dengan postur tubuhnya. Why?

Bandung – Berawal dari suatu diskusi tentang sebuah jurnal yang membingungkan bersama seorang dosen sekaligus teman saya, saya kemudian mendapatkan suatu hal yang sangat menarik tentang konflik dan perdamaian. Pandangan baru untuk menghadapi beragam konflik yang sudah sering kita temukan seperti tawuran antar pelajar, tawuran antar kampung, atau bahkankonflik etnis dan agama.