Ngefans dengan Toleransi

by 11:55 0 comments
Siapa yang tidak tahu fangirl? Apakah kita termasuk seorang fangirl? Apakah fangirling itu salah? Bukankah wajar jika seseorang mengidolakan sebuah sosok di dalam hidupnya?
Menurut urban dictionary, fangirl adalah perempuan yang mengidolakan seseorang atau sesuatu benda di mana hal tersebut dapat menjadi obsesi. Seseorang yang diidolakan fangirl biasanya berupa bintang idola macam selebriti, penyanyi, anggota boyband atau girlband, sutradara film tokoh-tokoh lainnya. Sedangkan benda yang diidolakan oleh seorang fangirl biasanya berupa film, anime, acara TV, video games, dan lain-lain.
Fangirl itu ternyata ada tipe-tipe nya, yaitu:

1) Below Average Fangirl
Fangirl tipe ini merupakan tipe yang paling sedikit berpotensi untuk menimbulkan kekacauan, menghina atau mengganggu orang lain yang bukan fangirl. Mereka mengakui bahwa mereka memiliki sedikit obsesi untuk sesuatu, dan tidak bersikap dewasa tentang hal itu.
2)  Average Fangirl
Fangirl ini adalah fangirl yang paling sering terlihat di internet dan umumnya tidak berbahaya. Mereka cenderung  mengganggu orang  dengan "fantasi" mereka bertemu atau menikah dengan idola mereka, tata bahasa yang buruk, dan tidak bersikap dewasa tentang obsesi atau rasa cinta mereka. Banyak dari juga menulis fanfiction, membentuk tempat-tempat seperti fanfiction.net yang akan penuh dengan cerita-cerita yang bisa diedit dan ditulis ulang kembali. Ciri lain yang umum tentang mereka adalah kecenderungan mereka untuk berkata-kata kasar, mudah tersinggung, dan berlebihan, terkadang histeris akan sesuatu di tempat yang tidak tepat.
3) Above Average Fangirl
Fangirl ini memiliki obsesi yang lebih tinggi di antara tipe fangirl lainnya. Mereka cenderung berteriak-teriak lebih banyak daripada fangirls lainnya, dan lebih mudah untuk menghina atau marah jika seseorang memberitahu mereka bahwa "idola" mereka hanya karakter dua dimensi, atau seseorang yang mereka kemungkinan besar tidak pernah bertemu. Fantasi mereka melampaui fantasi yang fangirl lainnya sehingga tingkat ketidakdewasaannya pun menduduki tingkat yang paling tinggi.

Fangirl = Lebay?
Melihat banyak fenomena tentang fangirl akhir-akhir ini, banyak orang mengatakan bahwa fangirl merupakan suatu hal yang lebay atau berlebihan. Contoh yang paling hangat adalah hal yang terjadi pada fans One Direction atau biasa disebut Directioners. Beberapa hari yang lalu dikabarkan bahwa salah satu personil band One Direction keluar dari grup bandnya, hal tersebut memicu banyak reaksi dari directioners.







 Dalam waktu yang singkat, mereka mem-posting status-status di Twitter dengan reaksi yang beragam, ada yang terkejut, marah, sedih bahkan menangis. Beberapa bahkan mem-posting video dirinya sedang menangis.
Hal tersebut menimbulkan reaksi pengguna twitter lainnya yang bukan bagian dari directioners, mereka membalas postingan directioners dengan kata-kata yang mencemooh dan menganggap mereka berlebihan. Ya tidak sulit ditebak, kejadian ini berujung dengan tweet war atau perang status twitter antara directioners dan pengguna lain yang non-directioners dengan kalimat-kalimat pedas dan kasar yang keduanya saling membela kubu masing-masing. Pertanyaannya, berapakah usia para fangirl tersebut?
Kalau ditelusuri, directioners yang berperang status itu rata-rata berusia remaja dimana menurut psikologi, di masa itulah seseorang memiliki sifat sensitif, reaktif yang kuat, dan emosinya bersifat fluktuatif. Remaja yang tumbuh di lingkungan yang kurang kondusif, akan cenderung memunculkan perilaku agresi seperti melawan, berkelahi, dan keras kepala dan sebaliknya jika remaja tumbuh ditempat yang suportif, remaja cenderung memunculkan perilaku yang menunjukakan pengendalian emosi yang kuat dan objektif. Perkembangan moral remaja pun sudah sampai pada tingkatan ingin dihargai, dan diterima dilingkungan sekitarnya.
Jadi, apakah directioners masih dibilang lebay?
Sayangnya jawabannya masih ya, karena tahukah kamu bahwa kekecewaan beberapa directioners berujung pada bunuh diri dan melukai diri mereka sendiri? Perilaku bunuh diri dan melukai diri sendiri merupakan dua contoh dari perilaku agresi. Jika dikaitkan dengan pembahasan kita diatas, berarti jelas bahwa directioners tersebut tumbuh di lingkungan yang kurang kondusif. Lha..bagaimana mau kondusif kalau emosinya sedang meluap namun lingkungan sekitarnya malah mencemooh mereka dengan bilang mereka lebay?

Fangirl dan Kita
Kita. Kita pernah atau mungkin sedang menginjak masa remaja. Kita tahu betul bagaimana perasaan dan emosi kita yang meluap-luap ketika ada suatu hal tentang apa yang kita sukai. Directioners juga sama dengan kita, tanpa kita ketahui, pasti ada suatu hal positif yang melatarbelakangi pengidolaan mereka, mungkin dengan mendengarkan lagu One Direction mereka menjadi bahagia? Bisa jadi. Sama halnya dengan kita yang dibahagiakan oleh hal-hal yang berbeda satu sama lain.
Jadi, buat apa saling mengejek dan mencacimaki satu sama lain? Sikap toleransi akan lebih indah tanpa saling menyulut emosi, hidup damai satu sama lain. Tanpa adanya cemooh dan pandangan meremehkan dari kita mungkin akan meminimalisir perilaku agresi yang ditimbulkan oleh directioners.
So..ayo kita dukung teman-teman dan keluarga kita yang sedang mengalami masa-masa beratnya sekarang, siapa tahu berkat dukungan kita hari esoknya akan lebih baik bukan? ;) (Astari)


Unknown

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 comments:

Post a Comment